JAKARTA – PT Bank Pembanguan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, atau Bank BJB, semakin mempercepat skema kelompok usaha bank (KUB). Terbaru, perusahaan melaporkan kesiapannya untuk menyuntikkan dana segar sebesar Rp150 miliar ke PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu).
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, menyatakan bahwa saat ini mereka sedang membangun proses sinergi dengan beberapa bank pembangunan daerah, salah satunya Bank Bengkulu.
“Prosesnya hampir selesai, yaitu Bank Bengkulu, setelah tahun lalu kami menyuntikkan dana sebesar Rp100 miliar, tahun ini kami akan menyuntikkan Rp150 miliar lagi,” jelas Yuddy kepada Bisnis pada Jumat (10/2/2023).
Setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS dalam waktu dekat, Yuddy mengatakan bahwa mereka akan segera mengajukan permohonan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat Bank Bengkulu menjadi anggota baru dalam KUB Bank BJB.
Selain Bank Bengkulu, Bank BJB juga membidik Bank Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk bergabung ke dalam KUB.
“Masih ada beberapa bank pembangunan daerah lain yang sudah menyampaikan minat mereka untuk bergabung dalam KUB, namun belum bisa kami sampaikan secara detail saat ini,” tambah Yuddy.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Bank BJB dikabarkan sedang berusaha membangun sinergi dengan Bank NTB Syariah hingga Bank Kalteng untuk bergabung dalam KUB Bank BJB. Dalam upaya untuk mempercepat penguatan modal bank daerah, OJK sedang mengkaji regulasi tentang konsolidasi KUB terintegrasi.
Menanggapi hal tersebut, Yuddy berharap bahwa aturan teknis yang akan diterbitkan oleh OJK dalam waktu dekat akan membantu Bank BJB dalam membentuk KUB.
“Kami berharap bahwa aturan lebih lanjut tentang KUB terintegrasi yang akan diterbitkan oleh OJK dalam waktu dekat akan mendukung langkah kami bersama beberapa bank pembangunan daerah dalam kerangka KUB,” ujar Yuddy.
Diketahui, Bank BJB sudah menyiapkan dana sebesar Rp350 miliar untuk memperkuat KUB pada tahun ini.
Bank BJB akan melakukan ekspansi dalam berbagai bidang, termasuk memasuki bisnis-bisnis baru yang sebelumnya belum bisa dikembangkan karena keterbatasan izin operasional, batas maksimum pemberian kredit, dan infrastruktur teknologi.
Bank BJB sudah melakukan setoran modal pertama sebesar Rp99,9 miliar ke Bank Bengkulu, sehingga memiliki saham sebesar 7,15 persen di Bank Bengkulu. BJB juga sudah sepakat untuk bekerjasama dengan Bank Sultra dalam skema KUB, yang ditandai dengan penandatangan letter of intent pada 29 September 2022.