Cadangan Devisa Meningkat, Seberapa Kuat Indonesia Menghadapi Resesi?

Cadangan Devisa Meningkat, Seberapa Kuat Indonesia Menghadapi Resesi?
Cadangan Devisa Meningkat, Seberapa Kuat Indonesia Menghadapi Resesi?

JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai US$137,2 miliar, melonjak dari bulan sebelumnya yaitu US$134,0 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta pinjaman pemerintah.

Cadangan devisa ini setara dengan 6,0 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan lebih tinggi dari standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Teuku Riefky, ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, menyatakan bahwa cadangan devisa yang meningkat pada akhir Desember 2022 dapat memberikan modal bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan dan gejolak global di tahun 2023.

Menurutnya, tekanan pada nilai tukar rupiah masih akan berlanjut tahun ini dan perekonomian global berisiko resesi. Cadangan devisa yang meningkat membantu Indonesia mengatasi stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah.

Riefky juga memperkirakan Bank Indonesia akan memiliki ruang untuk melakukan intervensi jika nilai tukar rupiah fluktuatif. Ia memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan bertahan pada kisaran US$135 miliar hingga US$138 miliar pada 2023.

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, mengatakan bahwa peningkatan cadangan devisa pada akhir 2022 juga disebabkan oleh masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan, terutama pasar obligasi. Ia memperkirakan posisi cadangan devisa pada 2023 akan berada pada kisaran US$139 miliar hingga US$141 miliar.

Bank Indonesia menyatakan bahwa cadangan devisa pada akhir Desember 2022 memadai dan dapat mendukung ketahanan sektor eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI memandang stabilitas dan prospek ekonomi terjaga serta berbagai kebijakan yang membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

 

Sumber : ekonomi.bisnis.com

close