Sebanyak empat klub sepak bola Afrika Selatan dihukum larangan mengikuti kompetisi selamanya karena terlibat pengaturan skor yang sangat brutal.
Empat klub yang dimaksut adalah, Matiyasi FC, Shivulani Dangerous Tigers, Nsami Mighty Birds, dan Kotoko Happy Boys.
Matiyasi FC dan Shivulani Dangerous Tigers merupakan dua klub yang sedang bersaing naik kasta ke divisi tiga kompetisi sepak bola Afrika Selatan.
Matiyasi yang menempati peringkat ketiga tertinggal dengan selisih 16 gol dari pemimpin klasemen berusaha keras menjegal Shivulani agar tidak menjadi juara.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan otoritas sepak bola di Afrika Selatan diketahui Matiyasi mengatur skor dengan Nsami Mighty Birds karena tim tersebut juga tak menginginkan Shivulani menjadi juara.
Matiyasi pun menggemas kemenangan 59-1 atas Mighty Birds yang diwarnai serangkaian gol bunuh diri dan wasit pun mengeluarkan empat pemain Mighty Birds sehingga terjadi duel antara 11 pemain melawan 7 pemain.
Shivulani mengemas kemenangan mencolok 33-1 dengan tujuh gol berasal dari bunuh diri pemain lawan.
“Saat kedua kesebelasan bertemu pada Maret, hasil akhir lebih wajar dengan Matiyasi mengalahkan Mighty Birds 2-1 sementara Dangerous Tigers bermain imbang 2-2 dengan Happy Boys,” kata Vincent Ramphago.
“Kami mengetahui wasit menulis ‘pemain nomor 2 mencetak 10 gol, pemain nomor 5 mencetak 20 gol’ dan sebagainya, teapi ada 41 gol tercipta jadi dari mana mereka mencatat ini?” Tuturnya.
Kini, keempat klub tersebut yakni Matiyasi, Shivulani Dangerous Tigers, Nsami Mighty Birds, dan Kotoko Happy Boys pun mendapat hukuman larangan tampil di kompetisi sepak bola Afrika selamanya.
Sementara ofisial dari masing-masing klub mendapat hukuman larangan tampil pada lima hingga delapan musim. Perangkat pertandingan pun disanksi hingga 10 musim.