CELEINFO – Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia bergantung BBM pada Singapura, padahala Singapura merupakan negara yang nyaris tidak memilki sumber daya alam.
Setiap tahunnya, impor BBM dari Singapura tersebut sangat menguras devisa negara. Bahkan karena impor BBM ini juga yang menyebabkan Indonesia kerap kali mengalami defisit perdagangan dengan negara tetangga ini.
Yang lebih memprihatinkan lagi, BBM yang diimpor dari Singapura sejatinya juga berasal dari hasil sumber daya alam dan ekploitasi minyak yang ada di Indonesia.
Banyak kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) atau perusahaan pengeboran minyak yang menjual minyak nya ke Singapura. Hal tersebut terjadi karena kilang minyak Indonesia sendiri tidak mampu menampung seluruh hasil minyak mentah di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, luas Singapura tidak lebih besar dari luas DKI. Namun Singapura jauh lebih maju dalam kepemilikan kilang minyak.
Meski sama sekali tak mempunyai ladang minyak, dalam beberapa tahun terakhir Singapura menjadi salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia karena Singapura sendiri memilki beberapa kilang minyak besar. Selain itu, Singapura diketahui juga mempunyai stok minyak dalam jumlah yang besar.
Letak negara yang strategis dan juga perizinan yang mudah membuat beberapa perusahaan minyak menempatkan kilang minyak miliknya di negara tersebut.
Setidaknya ada 3 kilang minyak besar yang berada di Singapura, yakni Shell Pulau Bukom Refinery dengan kapasitas 500.000 barel perhari, ExxonMobil Jurong Island Refinery dengan kapasitas 605.000 barel perhari, dan SRC Jurong Island Refinery dengan kapasitas 290.000 barel perhari.
Dengan memiliki kapasitas sebesar itu menjadikan Singapura mampu mengolah minyak bumi yang diimpo dari negara lain dan juga siap diekspor ke negara lain juga.