Pelunasan Pokok Obligasi BRI (BBRI) Rp1,83T Sudah Jatuh Tempo

Pelunasan Pokok Obligasi BRI (BBRI) Rp1,83T Sudah Jatuh Tempo
Pelunasan Pokok Obligasi BRI (BBRI) Rp1,83T Sudah Jatuh Tempo

JAKARTA  – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan membayar kembali pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 Seri A senilai Rp1,83 triliun. Obligasi tersebut memiliki tenor selama 5 tahun sejak didistribusikan pada tanggal 21 Februari 2018, dan akan jatuh tempo pada hari ini, Selasa (21/2/2023).

Sebelumnya, Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto, mengungkapkan bahwa BRI memiliki total obligasi yang jatuh tempo senilai Rp5,31 triliun dan US$500 juta. Sedangkan total obligasi yang jatuh tempo di semester pertama 2023 sebesar Rp2,34 triliun.

“Akan tetapi, BRI tidak berniat untuk melunasi pokok obligasi tersebut dengan cara berutang,” ujar Aestika.

Selain membayar pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 Seri A, BBRI juga akan membayar bunga Seri B yang jatuh tempo pada hari ini.

“Jumlah pokok obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp605 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,90 persen per tahun, berjangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi,” ujar manajemen BBRI.

Adapun, pembayaran pokok obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada tanggal pelunasan pokok obligasi pada tanggal 21 Februari 2025.

BBRI juga sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II BRI Tahap IV Tahun 2018 bersama total jumlah pokok obligasi sebesar Rp2,44 triliun. Terkait Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap V dan seterusnya, jika ada, akan ditetapkan kemudian.

Mengenai rencana penerbitan kembali obligasi tersebut, Aestika mengatakan bahwa BRI membutuhkan likuiditas melalui pendanaan yang bukan dari dana pihak ketiga (DPK).

Akan tetapi, BRI juga sudah fokus ke penerbitan instrumen yang berbasis environmental, social, and governance (ESG). “Hal ini tercermin dari penerbitan pertama green bond pada tahun lalu yang mendapatkan kelebihan permintaan [oversubscribed] sebanyak 4,4 kali,” pungkas Aestika.

BRI telah menerbitkan green bond sebesar Rp5 triliun serta juga merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) pada tahun lalu. Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan green bond tersebut sebesar Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun, dari 2022 hingga 2024 mendatang.

 

Sumber : finansial.bisnis.com

close